Operasi
adalah kesatuan kegiatan dari keseluruhan fungsi yang ada di perusahaan untuk
melaksanakan rencana strategis untuk dapat terus bertahan dan beroperasi.
Kegiatan produksi dan manufaktur adalah bagian dari fungsi operasi. Pada
umumnya terdiri atas berbagai fungsi seperti pembelian, pengelolaan material,
produksi, kontrol persediaan, kontrol kualitas output dan pemeliharaan.Menurut
Fogarty, Schroedee (1994): Definisi kegiatan operasi terdiri dari pengelolaan
fungsi organisasi dalam menghasilkan barang dan jasa, adanya sistem transformasi
yang menghasilkan barang dan jasa, serta adanya pengambilan keputusan sebagai
elemen penting dari manajemen operasi
STRATEGI OPERASI
Strategi
Operasi adalah suatu visi fungsi operasi yang menetapkan keseluruhan arah atau
daya dorong untuk pengambilan keputusan. Visi ini harus diintegrasikan dengan
strategi bisnis dan seringkali direfleksikan pada perencanaan formal. Strategi
operasi seharusnya menghasilkan suatu pola pengambilan keputusan operasi yang
konsisten dan suatu keunggulan bersaing bagi perusahaan. Strategi operasi merupakan penjabaran dari
strategi bisnis/korporasi .Dengan demikian strategi operasi akan memberikan
arah untuk mengambil keputusan hubungan antara strategi bisnis/korporasi dan
strategi operasi
Dalam
merumuskan suatu strategi operasi dan persoalan strategi bsinis suatu analisis
harus dibuat dengan lingkungan eksternal dan internal. Lingkungan eksternal
biasanya meliputi persaingan, pelanggan, ekonomi, teknologi dan kondisi sosial.
Lingkungan eksternal selain dapat membentuk strategi bisnis dan strategi
perusahaan,juga dapat membentuk strategi operasi. Hal yang sama, lingkungan
internal dapat mempengaruhi strategi operasi melalui ketersediaan sumber daya,
keberadaan kultur organisasi, keahlian dan kemampuan tenaga kerja, lokasi dan
fasilitas, bentuk system pengendalian dan sebagainya. Suatu analisis lingkungan
internal biasanya mengarah pada
PERUMUSAN STRATEGI OPERASI
Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang
untuk efektifitas manajemen yang didasari oleh peluang dan acaman lingkungan
yang dilihat dari kekuatan dan kelemahan perusahaan. Perumusan strategi
perusahaan meliputi :
1.
Misi organisasai adalah
tujuan atau alasan mengapa organisasi hidup. Pernyataan misi yang disusun
dengan baik mendefenisikan tujuan mendasar dan unik yang membedakan suatu
perusahaan dengan perusahaan lain.
Misi perusahaan bermaksud menjawab pertanyaan “what business
are we in ?”. Oleh karena itu misi perusahaan penting karena :
a.
Menjamin kesatuan pendapat
mengenai maksud perusahaan;
b.
Memberikan dasar guna
mendorong penggunaan sumberdaya yang optimal;
c.
Memberikan standar
pengalokasian sumberdaya organisasi; Menciptakan sikap serta pandangan yang
senada;
d.
Memudahkan
pengenalan/penjabaran maksud perusahaan dalam tujuan-tujuan lebih terinci.
2.
Tujuan
adalah
Teori-Teori Manfaat (Keuntungan) Perdagangan Internasional
Manfaat atau
keuntungan dan perdagangan internasional dapat dijelaskan dengan dua teori,
yaitu:
1.
Teori
keunggulan mutlak (Absolut Advantage Theory)
Teori ini
dikemukakan oleh Adam Smith dalam bukunya The Wealth of Nations (1776) yang
menyebutkan bahwa suatu negara dikatakan mempunyai keunggulan mutlah atas
barang tertentuapabila negara tersebut mampu memproduksinya dengan biaya lebih
rendah dibanding negara lain. Dalam rangka mencaai keunggulan mutlak, Adam
Smith mengemukakan ide tentang pembagian kerja internasional (spesialisasi).
Dengan adanya spesialisasi internasional ini akan memiliki keuntungan antara
lain:
Pengertian Laporan Budget
Laporan budget (budget report) adalah laporan
yang sistematis dan terperinci tentang realisasi pelaksanaan budget, beserta
analisa dan evaluasinya, dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang.
Laporan budget menunjukkan analisa perbandingan antara angka-angka yang
tercantum dalam budget dengan angka-angka realisasi pelaksanaannya yang
tercantum dalam catatan akuntansi. Analisis perbandingan ini juga menunjukkan
apakah telah terjadi penyimpangan-penyimpangan antara buget dengan
pelaksanaannya (realisasinya), apakah penyimpangan-penyimpangan yang terjadi
itu bersifat positif (menguntungkan) ataukah bersifat negatif (merugikan), dan sekaligus menunjukkan pula
faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan.
PENYELESAIAN HUTANG
Kewajiban
tetap ada dalam buku sampai transaksi
atau kejadian lain terjadi untuk menghilangkannya.
IAI (1994) dalam SAK menyebutkan
bahwa penyelesaian kewajiban masa kini biasanya melibatkan perusahaan untuk
mengorbankan sumber daya yang memiliki manfaat masa depan demi untuk memenuhi
tuntutan pihak lain.
Penyelesaian kewajiban yang ada
sekarang dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan :
1. Pembayaran
kas
2. Penyerahan
aktiva
3. Pemberian
jasa
4. Penggantian
kewajiban dengan kewajiban yang lain atau
5. Konversi
kewajiban menjadi ekuitas
A. In-Subtance
Defeseance
PENGUKURAN DAN PENGAKUAN HUTANG
Hutang
diakui bila transaksi yang menimbulkan kewajiban telah terjadi, AFB (statement
nomor. 4, paragraph 181) dan FASB (SFAC 5 paragraf 67) menyatakan bahwa hutang
diukur berdasarkan jumlah uang pada suatu transaksi. Kewajiban baru didapat
diakui bila memenuhi kriteria :
1. Memenuhi
definisi suatu kewajiban
2. Dapat
Diukur
3. Relevan
4. Dapat
diandalkan
Kewajiban
biasanya timbul dan diakui hanya kalau aktiva telah diserahkan atau perusahaan
telah membuat perjanjian yang tidak dapat dibatalkan untuk membeli aktiva.
Secara umum saat pengakuan dan pengukuran kewajiban cukup jelas; karena
kewajiban timbul dari perjanjian yang jumlah yang saat pembayarannya tercantum
dalam perjanjian (kontrak).
Dengan
demikian, besarnya nilai hutang tersebut harus didiskontokan dengan tingkat
bunga tertentu dengan rumus :
TERJADINYA KEWAJIBAN (HUTANG)
A. Keadaan Yang Dapat Menimbulkan Hutang
Definisi yang dikemukakan FASB
diatas merupakan upaya untuk memberikan penafsiran semantic (interpretatif)
bagi suatu unit usaha. Dua karakteristik yang penting adalah kewajiban tersebut
sudah ada pada saat itu dan harus merupakan hasil transaksi masa lalu.
Transaksi tersebut dapat berupa transaksi keuangan atau kejadian non keuangan
seperti timbulnya kecelakaan yang menimbulkan kewajiban untuk menggantikan
suatu kerusakan.
Kohler, (1970: hal 263) menyatakan
bahwa hutang adalah suatu jumlah yang harus dibayar dalam bentuk uang, barang
atau jasa khususnya hutang yang memiliki kinerja sebagai berikut :
A. Terjadi/telah
terjadi (current liability)
B. Terjadi
pada suatu saat tertentu dimasa mendatang misalnya hutang untuk pembiayaan
(funded debt), hutang yang masih harus dibayar (accured liability)
C. Terjadi
karena tindak dilaksankannya suatu tindakan dimasa yang akan datang, misalnya
pendapatan yang ditangguhkan dan hutang bersyarat (contingent liability),
Atas
kejadian diatas, maka dapat dirumuskan bahwa hutang dapat terjadi karena
beberapa
Faktor
berikut ini :
KARAKTERISTIK KEWAJIBAN (HUTANG)
DEFINISI
KEWAJIBAN (HUTANG)
Kewajiban merupakan hutang masa
kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan
megankibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat
ekonomi
(paragraph 62), IAI (1994)
Hutang adalah pengorbanan manfaat
ekonomi masa mendatang yang mungkin timbul karena kewajiban sekarang suatu
entitas untuk menyerahkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lain di
masa mendatang sebagai akibat transaksi masa lalu.
FASB,
SFAC NO. 6
A. KEWAJIBAN
SEKARANG
Sistem Akuntansi Sektor Publik
Sistem akuntansi pemerintah daerah
meliputi serangkaian proses ataupun prosedur, baik manual maupun
terkomputerisasi, yang dimulai dari pencatatan, penggolongan dan peringkasan
transaksi dan kejadian keuangan serta pelaporan keuangan dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang berkaitan dengan pengeluaran
pemerintah daerah. Berdasarkan Permendagri No 13/2006, sistem akuntansi
pemerintah daerah dikoordinasikan oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
(PPKD). PPKD adalah kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah (Kepala
SKPKD). Pejabat ini bertugas untuk melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak
sebagai Bendahara Umum Daerah (BUD). Dalam sistem ini, PPKD dibantu oleh
PPK-SKPD melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD. Pejabat ini
bertugas mengloordinasikan pelaksanaan sistem dan prosedur penatausahaan
bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran di tingkat SKPD. Sistem
akuntansi pemerintah daerah secara garis besar terdiri atas empat prosedur
akuntansi yaitu :
LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
A. PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Menurut Drebin et. al (1981):
1.
Pembayar pajak
2.
Pemberi dana bantuan
3.
Investor
4.
Pengguna jasa
5.
Karyawan/pegawai
6.
Pemasok
7.
Dewan legislatif
8.
Manajemen
9.
Pemilih
10.
Badan pengawas
Pemakai lain: Lembaga pemerintah, masyarakat, regulator,
kelompok politik, generasi yad, serikat dagang sektor publik, konstituen dan lain-lainl.
B. HAK & KEBUTUHAN PEMAKAI LK
B. TUJUAN DAN FUNGSI LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
1.
Kepatuhan dan Pengelolaan
2.
Akuntabilitas dan Pelaporan Retrospektif
3.
Perencanaan dan Informasi Otorisasi
4.
Kelangsungan Hidup
5.
Hubungan Masyarakat
6.
Sumber Fakta dan Gambaran
Pada unit Pemerintahan, tujuan umum akuntansi dan Laporan Keuangan:
1.
Memberikan informasi yang digunakan dalam
pembuatan keputusan ekonomi, sosial, dan politik serta sebagai bukti
pertanggungjawaban (accountability) dan pengelolaan (stewardship).
2.
Memberikan informasi yang digunakan untuk
mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasi.
Tujuan secara rinci:
ANALISIS KASUS Birch Paper Company
Untuk organisasi yang terdesentralisasi, keluaran dari sebuah unit dipakai sebagai masukan bagi unit lain. Transaksi antar unit ini mengakibatkan timbulnya suatu mekanisme transfer pricing. Transfer pricing didefenisikan sebagai suatu harga jual khusus yang dipakai dalam pertukaran antar divisional untuk mencatat pendapatan unit penjual (selling division) dan unit divisi pembeli (buying divison).. Harga transfer harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tujuan berikut ini :
Langganan:
Postingan (Atom)